http://kerajaanhindubudha.blogspot.com/2010/11/tribhuwana-wijayatunggadewi.html
Loka Sabha Keluarga Besar Arya Pengalasan Pusat Bedulu Gianyar-Bali
pedharman Sri Kresna Kepakisan- Pura Besakih
Asal Usul Arya Pengalasan di Zaman Kediri
Arya pengalasan / arya Timbul juga bernama Arya Buru/ARYA Barak merupakan putra Prabu Erlangga Raja Agung Waton Mas di Jawa Timur. Pendiri Kerjaan Kediri di Kesohor.
Erlangga adalah putra Prabu Udayana hasil pernikahannya dengan Mahendradata, adik dari raja Dharmawangsa di Waton Mas, adik dari raja Dharmawangsa di Waton Mas yang memerintah Bali tahun 989-1010 berputra tiga orang masing-masing bernama,
Demikian akhirnya Raden Erlangga pergi ke Jawa untuk melangsungkan pernikahannya dengan putri raja Dharmawangsa, Dewi Killi Suci. Pada tahun 1016, dimana sedang dilaksanakan upacara pernikahan, tiba-tiba kerajaan Mataran diserang oleh pasukan musuh yang datang secara tiba-tiba, banyak yang meninggal dari kerajaan Mataram/ Waton Mas termasuk sang Raja Dharmawangsa.
Patih Gaja Mada
PENGARUH GAJAH MADA DI BALI | for everyone |
" PENGARUH GAJAH MADA DI BALI"
By : Tommy Johan Agusta
Denpasar, Bali
Dalam buku Babad Nyuhaya (Serial Babad Bali) karya Drs. K.M. Suhardana yang diterbitkan oleh Paramita Surabaya, cetakan pertama tahun 2005. Menyebutkan bahwa Raja Kertanegara dari kerajaan Singosari dalam memperbesar wilayahnya telah menundukkan Raja Bali bernama Adidewa Lancana, ditawan dan dibawa ke Singosari terjadi tahun 1286. Kertanegara menempatkan Ki Kriyan Demung Sasabungalan sebagai raja Bali, kemudian digantikan putranya Ki Kebo Parut.
Runtuhnya Singosari dan beralih ke Majapahit dibawah kendali Raden Wijaya, masih dapat mempersatukan wilayah bekas mertuanya. Ketika Majapahit dibawah kendali Raja Jayanegara (Gajah Mada masih sebagai Bhayangkara), raja di Bali yang diangkat adalah Sri Paduka Maharaja Batara Mahaguru. Setelah mangkat digantikan oleh putranya bernama Sri Tarunajaya Walajaya Kertadiningrat. Sesudah meninggal dunia, digantikan oleh adiknya yang bernama Sri Astasura Ratna Bumi Banten. Tapi raja ini tidak mengakui kedaulatan Majapahit padahal ayahandanya adalah kawula Majapahit. Sri Astasura menyatakan Bedahulu, ”Beda” arti berbeda ”Hulu” artinya atasan, sehingga dapat diartikan bahwa kala itu Bali tidak mengakui kedaulatan Majapahit.
Di Majapahit Jayanegara yang telah digantikan oleh Tribuwana Tunggadewi serta mengangkat Mahapatih Gajah Mada, maka salah satu tujuan dalam Sumpah Palapanya adalah kembali merengkuh Bali ke pangkuan Majapahit. Kemarahan Tribuwana atas sikap Sri Astasura menurut beberapa tilik sandi adalah karena Sri Astasura mempunyai Patih Kebo Iwa yang sakti mandraguna. Maka Mahapatih Gajah Mada pun menyusun strategi untuk menundukkan Bali
Ekspedisi Gajah Mada ke Bali
Pengamatan dan belajar situasi yang cermat dilakukan oleh Gajah Mada, ekspedisi pertama adalah menyebarkan tilik sandi ke Bali. Berkat informasi penting ini, maka Gajah Mada mengundang Patih Kebo Iwa ke Majapahit untuk diberi hadiah putri sebagai istri. Tanpa curiga Sri Astasura mengirim Patih Kebo Iwa, disanalah Patih Kebo Iwa menemui ajalnya.
Ekspedisi kedua dipimpin langsung oleh Gajah Mada untuk menggempur Bali dengan kekuatan penuh, dibantu oleh Arya Sentong, Arya Kutawaringin, Arya Beleteng, Arya Kenceng, Arya Pangalasan, Arya Kanuruhan, dan Arya Belog. Dalam peperangan itu Raja Sri Astasura tewas bersama putra mahkotanya Pangeran Madatama. Para Arya itu menetap di Bali mulai di Gelgel, Tabanan, Kaba-kaba, Kapal, Patemon, Mambal, Temukti, Bondalem disertai para pengikutnya. Kelak para Arya yang menetap di Bali menjadi sesepuh di wilayahnya.
Untuk sementara waktu Gajah Mada menunjuk I Gusti Agung Pasek Gelgel sebagai raja Bali. Politik Gajah Mada yang cerdik menempatkan para putra Danghyang Soma Kepakisan sebagai penguasa :
-
Putra Sulung, Dalem Wayan di Blambangan
-
Putra kedua, Dalem Made di Pasuruan
-
Putri ketiga, Dalem Nyoman sebagai permaisuri di Sumbawa
-
Putra Bungsu, Dalem Ketut sebagai Raja Bali
Dalem Ketut ini bergelar Sri Aji Kresna Kepakisan, menurut Babad Pulasari merupakan keturunan Mpu Barada. Sehingga dapat dikatakan bahwa Raja di Bali yang mulai berkuasa tahun 1352 ini berasal dari kaum Brahmana. Sedangkan sebagai patihnya Gajah Mada menunjuk putra Raja dari Kediri Sri Sastrajaya dengan gelar Arya Kepakisan, yang merupakan keturunan dari Raja Airlangga, sedangkan Airlangga adalah putra sulung Raja Bali tahun 989-1001 Darma Udayana Warmadewa dengan Gunapriya Darmapadni atau Mahendradatta yang putri Mpu Sindok dari Medang Kemulan. Hubungan antara tanah Jawa dan tanah Bali menurut uraian diatas sangatlah dekat. Dinasti yang berkuasa di Bali kala itu hingga saat ini tak dapat dipungkiri merupakan putra-putra terbaik Majapahit.
Dengan demikian peranan Mahapatih Gajah Mada baik dalam pemerintahan maupun keagamaan sangat kental bagi Kerajaan Bali di masa Sri Aji Kresna Kepakisan, dimana Majapahit selalu mengirimkan pemuka-pemuka agama ke Bali. Hingga saat ini banyak pengamat dalam bukunya mengatakan bahwa Bali saat ini merupakan peninggalan Majapahit yang harus dilestarikan, sebagai museum hidup budaya negeri ini.
Banyak Hal Mengenai Arya Pengalasan
- MUSEUM BALI dan PURA"
- Join.. Facebook : Sri Kresna Kepakisan
- Sejarah Babad Mojopahit
- Kumpulan Tattwa leluhur
- Silsilah Sri Nararya Kresna Arya Kepakisan
- Sejarah Arya Pengalasan (Sttidharma)
- Lokasi Merajan Kawitan Arya Pengalasan
- Arya Pengalasan di buku kan dalam bahasa Inggris
- Pura Tutuan Bale Pegat _ sejarah
- Topik Prasasti Tutuan Pura Buluh Face book
- Perbedaan Arya Kepakisan dengan Sri Kresna kepakisan