Pengabdian pada leluhur, pada kawitan, pada Hyang Widhi harus dimulai dari hati. Hanya kebenaran dalam hati yang dapat membuat karakter /watak kita menjadi indah. Dan bila masa lalu menyisakan sejarah yang indah, pastilah sumbernya karena ada keindahan karakter. Jika masa lalu leluhur kita mewariskan keindahan karakter, adakah keturunannya kini menunjukkan karakter indah yang perlu diwariskan pada keturunannya di masa yang akan datang ?. Inilah tantangan Arya Pengalasan pada masa transisi untuk menjebatani masa lalu dan masa yang akan datang.Leluhur kita, Arya Pengalasan masa lalu telah menyatukan kita dalam wadah pura kawitan, tempat dimana kita berkumpul untuk menyampaikan bhakti pada leluhur. Masa lalu telah mati, namun demikian jiwa masa lalu masih menyisakan berbagai kenangan yang dapat membangkitkan semangat pada keturunannya. Masih ada ingatan segar yang dapat menorehkan catatan – catatan peristiwa penting dari masa lalu, dan walaupun itu bukan catatan sejarah yang diterima secara gamblang berupa catatan dari leluhur kita, tetapi catatan babad yang tercecer masih menjadi bukti – bukti yang dapat diakui oleh banyak pihak dalam berbagai versi ceritra . Bukti – bukti itu masih memberikan garis petunjuk yang berarti bagi keturunan Arya Pengalasan. Nama Arya Pengalasan tidak asing lagi, dan dalam situs internet itupun cukup mudah ditemukan nama tersebut. Lalu untuk apakah semua itu ?. Semeton kita telah berhasil merintis sejarah Arya Pengalasan, dan ini merupakan usaha yang gigih, dan kita patut bersyukur bahwa sejarah itu mungkin dapat mengungkapkan sedikit masa lalu Arya Pengalasan, dan paling tidak bisa menjadi pijakan bagi keturunan semeton Arya Pengalasan dikemudian hari. Sejarah demikian diharapkan sebagai acuan untuk berproses, dan belajar dari pengalaman leluhur masa lalu. Sejarah itu akan bergulir terus, dan diharapkan dapat menjadikan inspirasi generasi muda secara berkesinambungan dalam kurun waktu kedepan yang tidak terbatas. Kebenaran harus diacu guna melahirkan generasi – generasi yang suputra. Sejarah Arya Pengalasan haruslah dapat membangkitkan semangat persemetonan untuk bersatu sehingga kesatuan visi dan misi yang hendak dicapai dapat dirasakan manfaatnya baik oleh leluhur maupun generasinya. Karena itu sejarah akan bisa menjadi penuntun bagi generasi Arya Pengalasan , dan bukan hanya dibanggakan namanya saja, tetapi ada tindakan nyata yang diperbuat keturunannya untuk mengharumkan nama Arya Pengalasan itu sendiri. Sejarah keluarga haruslah mengalir bagaikan aliran air yang bergerak melalui saringan, dan harus diupayakan untuk menjadi penuntun bagi keturunannya. Karena itu sejarah haruslah menonjolkan hal – hal yang bersifat santun, walaupun tidak harus membesar – besarkannya dalam mengungkapkan jasa atau perbuatan bajik yang pernah dilakukan oleh leluhur kita terdahulu. Sebaliknya, semua kejadian yang kurang menyenangkan yang pernah timbul dalam keluarga besar ini harus disadari , dan dijadikan proses pembelajaran bagi kita semua, sehingga kita dapat memperbaiki keadaan. Ini adalah tantangan bagi generasi penerus ( perti sentana ) untuk menyikapi perkembangan zaman yang terus menerus mengalami perubahan. Ini sangat penting diupayakan kedepan agar ada suatu kebanggaan yang wajar bagi persemetonan kita didalam menjalani proses untuk mengakrabkan persemetonan itu sendiri secara berkesinambungan.
Arya Pengalasan Bali
aryapengalasanbali.blogspot.com
http://kerajaanhindubudha.blogspot.com/2010/11/tribhuwana-wijayatunggadewi.html
Loka Sabha Keluarga Besar Arya Pengalasan Pusat Bedulu Gianyar-Bali
pedharman Sri Kresna Kepakisan- Pura Besakih
Asal Usul Arya Pengalasan di Zaman Kediri
Arya pengalasan / arya Timbul juga bernama Arya Buru/ARYA Barak merupakan putra Prabu Erlangga Raja Agung Waton Mas di Jawa Timur. Pendiri Kerjaan Kediri di Kesohor.
Erlangga adalah putra Prabu Udayana hasil pernikahannya dengan Mahendradata, adik dari raja Dharmawangsa di Waton Mas, adik dari raja Dharmawangsa di Waton Mas yang memerintah Bali tahun 989-1010 berputra tiga orang masing-masing bernama,
Demikian akhirnya Raden Erlangga pergi ke Jawa untuk melangsungkan pernikahannya dengan putri raja Dharmawangsa, Dewi Killi Suci. Pada tahun 1016, dimana sedang dilaksanakan upacara pernikahan, tiba-tiba kerajaan Mataran diserang oleh pasukan musuh yang datang secara tiba-tiba, banyak yang meninggal dari kerajaan Mataram/ Waton Mas termasuk sang Raja Dharmawangsa.
Patih Gaja Mada
PENGARUH GAJAH MADA DI BALI | for everyone |
" PENGARUH GAJAH MADA DI BALI"
By : Tommy Johan Agusta
Denpasar, Bali
Dalam buku Babad Nyuhaya (Serial Babad Bali) karya Drs. K.M. Suhardana yang diterbitkan oleh Paramita Surabaya, cetakan pertama tahun 2005. Menyebutkan bahwa Raja Kertanegara dari kerajaan Singosari dalam memperbesar wilayahnya telah menundukkan Raja Bali bernama Adidewa Lancana, ditawan dan dibawa ke Singosari terjadi tahun 1286. Kertanegara menempatkan Ki Kriyan Demung Sasabungalan sebagai raja Bali, kemudian digantikan putranya Ki Kebo Parut.
Runtuhnya Singosari dan beralih ke Majapahit dibawah kendali Raden Wijaya, masih dapat mempersatukan wilayah bekas mertuanya. Ketika Majapahit dibawah kendali Raja Jayanegara (Gajah Mada masih sebagai Bhayangkara), raja di Bali yang diangkat adalah Sri Paduka Maharaja Batara Mahaguru. Setelah mangkat digantikan oleh putranya bernama Sri Tarunajaya Walajaya Kertadiningrat. Sesudah meninggal dunia, digantikan oleh adiknya yang bernama Sri Astasura Ratna Bumi Banten. Tapi raja ini tidak mengakui kedaulatan Majapahit padahal ayahandanya adalah kawula Majapahit. Sri Astasura menyatakan Bedahulu, ”Beda” arti berbeda ”Hulu” artinya atasan, sehingga dapat diartikan bahwa kala itu Bali tidak mengakui kedaulatan Majapahit.
Di Majapahit Jayanegara yang telah digantikan oleh Tribuwana Tunggadewi serta mengangkat Mahapatih Gajah Mada, maka salah satu tujuan dalam Sumpah Palapanya adalah kembali merengkuh Bali ke pangkuan Majapahit. Kemarahan Tribuwana atas sikap Sri Astasura menurut beberapa tilik sandi adalah karena Sri Astasura mempunyai Patih Kebo Iwa yang sakti mandraguna. Maka Mahapatih Gajah Mada pun menyusun strategi untuk menundukkan Bali
Ekspedisi Gajah Mada ke Bali
Pengamatan dan belajar situasi yang cermat dilakukan oleh Gajah Mada, ekspedisi pertama adalah menyebarkan tilik sandi ke Bali. Berkat informasi penting ini, maka Gajah Mada mengundang Patih Kebo Iwa ke Majapahit untuk diberi hadiah putri sebagai istri. Tanpa curiga Sri Astasura mengirim Patih Kebo Iwa, disanalah Patih Kebo Iwa menemui ajalnya.
Ekspedisi kedua dipimpin langsung oleh Gajah Mada untuk menggempur Bali dengan kekuatan penuh, dibantu oleh Arya Sentong, Arya Kutawaringin, Arya Beleteng, Arya Kenceng, Arya Pangalasan, Arya Kanuruhan, dan Arya Belog. Dalam peperangan itu Raja Sri Astasura tewas bersama putra mahkotanya Pangeran Madatama. Para Arya itu menetap di Bali mulai di Gelgel, Tabanan, Kaba-kaba, Kapal, Patemon, Mambal, Temukti, Bondalem disertai para pengikutnya. Kelak para Arya yang menetap di Bali menjadi sesepuh di wilayahnya.
Untuk sementara waktu Gajah Mada menunjuk I Gusti Agung Pasek Gelgel sebagai raja Bali. Politik Gajah Mada yang cerdik menempatkan para putra Danghyang Soma Kepakisan sebagai penguasa :
-
Putra Sulung, Dalem Wayan di Blambangan
-
Putra kedua, Dalem Made di Pasuruan
-
Putri ketiga, Dalem Nyoman sebagai permaisuri di Sumbawa
-
Putra Bungsu, Dalem Ketut sebagai Raja Bali
Dalem Ketut ini bergelar Sri Aji Kresna Kepakisan, menurut Babad Pulasari merupakan keturunan Mpu Barada. Sehingga dapat dikatakan bahwa Raja di Bali yang mulai berkuasa tahun 1352 ini berasal dari kaum Brahmana. Sedangkan sebagai patihnya Gajah Mada menunjuk putra Raja dari Kediri Sri Sastrajaya dengan gelar Arya Kepakisan, yang merupakan keturunan dari Raja Airlangga, sedangkan Airlangga adalah putra sulung Raja Bali tahun 989-1001 Darma Udayana Warmadewa dengan Gunapriya Darmapadni atau Mahendradatta yang putri Mpu Sindok dari Medang Kemulan. Hubungan antara tanah Jawa dan tanah Bali menurut uraian diatas sangatlah dekat. Dinasti yang berkuasa di Bali kala itu hingga saat ini tak dapat dipungkiri merupakan putra-putra terbaik Majapahit.
Dengan demikian peranan Mahapatih Gajah Mada baik dalam pemerintahan maupun keagamaan sangat kental bagi Kerajaan Bali di masa Sri Aji Kresna Kepakisan, dimana Majapahit selalu mengirimkan pemuka-pemuka agama ke Bali. Hingga saat ini banyak pengamat dalam bukunya mengatakan bahwa Bali saat ini merupakan peninggalan Majapahit yang harus dilestarikan, sebagai museum hidup budaya negeri ini.
Banyak Hal Mengenai Arya Pengalasan
- MUSEUM BALI dan PURA"
- Join.. Facebook : Sri Kresna Kepakisan
- Sejarah Babad Mojopahit
- Kumpulan Tattwa leluhur
- Silsilah Sri Nararya Kresna Arya Kepakisan
- Sejarah Arya Pengalasan (Sttidharma)
- Lokasi Merajan Kawitan Arya Pengalasan
- Arya Pengalasan di buku kan dalam bahasa Inggris
- Pura Tutuan Bale Pegat _ sejarah
- Topik Prasasti Tutuan Pura Buluh Face book
- Perbedaan Arya Kepakisan dengan Sri Kresna kepakisan
Sejarah singkat Arya Pengalasan
DOWNLOAD KESENIAN, SASTRA DAN AGAMA DI BALI
SILSILAH KETURUNAN-KETURUNAN
Senin, 02 Desember 2013
Pengabdian pada leluhur, pada kawitan, pada Hyang Widhi harus dimulai dari hati. Hanya kebenaran dalam hati yang dapat membuat karakter /watak kita menjadi indah. Dan bila masa lalu menyisakan sejarah yang indah, pastilah sumbernya karena ada keindahan karakter. Jika masa lalu leluhur kita mewariskan keindahan karakter, adakah keturunannya kini menunjukkan karakter indah yang perlu diwariskan pada keturunannya di masa yang akan datang ?. Inilah tantangan Arya Pengalasan pada masa transisi untuk menjebatani masa lalu dan masa yang akan datang.Leluhur kita, Arya Pengalasan masa lalu telah menyatukan kita dalam wadah pura kawitan, tempat dimana kita berkumpul untuk menyampaikan bhakti pada leluhur. Masa lalu telah mati, namun demikian jiwa masa lalu masih menyisakan berbagai kenangan yang dapat membangkitkan semangat pada keturunannya. Masih ada ingatan segar yang dapat menorehkan catatan – catatan peristiwa penting dari masa lalu, dan walaupun itu bukan catatan sejarah yang diterima secara gamblang berupa catatan dari leluhur kita, tetapi catatan babad yang tercecer masih menjadi bukti – bukti yang dapat diakui oleh banyak pihak dalam berbagai versi ceritra . Bukti – bukti itu masih memberikan garis petunjuk yang berarti bagi keturunan Arya Pengalasan. Nama Arya Pengalasan tidak asing lagi, dan dalam situs internet itupun cukup mudah ditemukan nama tersebut. Lalu untuk apakah semua itu ?. Semeton kita telah berhasil merintis sejarah Arya Pengalasan, dan ini merupakan usaha yang gigih, dan kita patut bersyukur bahwa sejarah itu mungkin dapat mengungkapkan sedikit masa lalu Arya Pengalasan, dan paling tidak bisa menjadi pijakan bagi keturunan semeton Arya Pengalasan dikemudian hari. Sejarah demikian diharapkan sebagai acuan untuk berproses, dan belajar dari pengalaman leluhur masa lalu. Sejarah itu akan bergulir terus, dan diharapkan dapat menjadikan inspirasi generasi muda secara berkesinambungan dalam kurun waktu kedepan yang tidak terbatas. Kebenaran harus diacu guna melahirkan generasi – generasi yang suputra. Sejarah Arya Pengalasan haruslah dapat membangkitkan semangat persemetonan untuk bersatu sehingga kesatuan visi dan misi yang hendak dicapai dapat dirasakan manfaatnya baik oleh leluhur maupun generasinya. Karena itu sejarah akan bisa menjadi penuntun bagi generasi Arya Pengalasan , dan bukan hanya dibanggakan namanya saja, tetapi ada tindakan nyata yang diperbuat keturunannya untuk mengharumkan nama Arya Pengalasan itu sendiri. Sejarah keluarga haruslah mengalir bagaikan aliran air yang bergerak melalui saringan, dan harus diupayakan untuk menjadi penuntun bagi keturunannya. Karena itu sejarah haruslah menonjolkan hal – hal yang bersifat santun, walaupun tidak harus membesar – besarkannya dalam mengungkapkan jasa atau perbuatan bajik yang pernah dilakukan oleh leluhur kita terdahulu. Sebaliknya, semua kejadian yang kurang menyenangkan yang pernah timbul dalam keluarga besar ini harus disadari , dan dijadikan proses pembelajaran bagi kita semua, sehingga kita dapat memperbaiki keadaan. Ini adalah tantangan bagi generasi penerus ( perti sentana ) untuk menyikapi perkembangan zaman yang terus menerus mengalami perubahan. Ini sangat penting diupayakan kedepan agar ada suatu kebanggaan yang wajar bagi persemetonan kita didalam menjalani proses untuk mengakrabkan persemetonan itu sendiri secara berkesinambungan.